Foto langit di malam
hari tidak terlalu sulit settingnya karena terang-gelap di malam hari kurang
lebih sama sepanjang malam. Setelah settingnya sudah didapatkan, tidak perlu
mengganti-ganti setting lagi sepanjang malam.
Untuk bukaan/aperture, usahakan bukaan yang terbesar, supaya bisa menyerap banyak cahaya. Idealnya, lensa lebar dengan bukaan besar, seperti f/2.8. Jika mengunakan lensa kit, gunakan focal length 18mm dan f/3.5.
Shutter speed yang saya rekomendasikan yaitu 30 detik. Karena jika lebih, maka bintang di langit tidak akan berbentuk bulat utuh, tapi sedikit ada jejaknya sehingga berbentuk oval. Semakin lambat shutter speednya, bentuk bintang akan berubah menjadi garis.
ISO yang digunakan biasanya tinggi, karena kondisi di malam hari sangat gelap. Tergantung bukaan yang dipakai dan seberapa gelap malam itu, biasanya ISO yang digunakan berkisar antara 3200-12800.
Memang, semakin tinggi noise, akan membuat kualitas foto semakin berkurang, tapi memang hal ini adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari.
Solusi untuk mendapatkan kualitas foto yang lebih baik yaitu dengan menggunakan kamera dengan ISO tinggi yang lebih bagus, mengunakan kamera khusus astrofotografi seperti Canon 60Da atau Nikon D810a atau teknologi khusus seperti Astrotracer dari Pentax K3 II yang memungkinkan shutter speed lebih dari 30 detik tapi bentuk bintang tetap bulat.
Oh ya, jangan lupa mendudukkan kamera di tripod yang kokoh.
Untuk bukaan/aperture, usahakan bukaan yang terbesar, supaya bisa menyerap banyak cahaya. Idealnya, lensa lebar dengan bukaan besar, seperti f/2.8. Jika mengunakan lensa kit, gunakan focal length 18mm dan f/3.5.
Shutter speed yang saya rekomendasikan yaitu 30 detik. Karena jika lebih, maka bintang di langit tidak akan berbentuk bulat utuh, tapi sedikit ada jejaknya sehingga berbentuk oval. Semakin lambat shutter speednya, bentuk bintang akan berubah menjadi garis.
ISO yang digunakan biasanya tinggi, karena kondisi di malam hari sangat gelap. Tergantung bukaan yang dipakai dan seberapa gelap malam itu, biasanya ISO yang digunakan berkisar antara 3200-12800.
Memang, semakin tinggi noise, akan membuat kualitas foto semakin berkurang, tapi memang hal ini adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari.
Solusi untuk mendapatkan kualitas foto yang lebih baik yaitu dengan menggunakan kamera dengan ISO tinggi yang lebih bagus, mengunakan kamera khusus astrofotografi seperti Canon 60Da atau Nikon D810a atau teknologi khusus seperti Astrotracer dari Pentax K3 II yang memungkinkan shutter speed lebih dari 30 detik tapi bentuk bintang tetap bulat.
Oh ya, jangan lupa mendudukkan kamera di tripod yang kokoh.
Enche Tjin -
detikinet