Demam Berdarah Dengue (DBD) dan tifus merupakan dua penyakit yang memiliki kesamaan gejala, yaitu demam yang cukup tinggi.
Bahkan karena kemiripannya,
banyak yang kesulitan membedakan apakah itu demam berdarah atau tifus. Padahal
bila salah mendiagnosa, penanganan yang diberikan kepada pasien atau penderita
juga akan keliru, dan kesalahan ini bisa mengakibatkan kematian.
Prof Aznan Lelo, Ketua
Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kesehatan Universitas Sumatera
Utara (USU) menjelaskan, meski punya kemiripan, namun gejala DBD dan tifus
sebetulnya punya perbedaan.
Pada penderita DBD,
menurutnya gejala yang biasa terlihat seperti panas tinggi secara mendadak.
Gejala lainnya yang umum diketahui adalah tampak bintik-bintik merah pada
kulit, dan jika kulit direnggangkan bintik merah itu tidak hilang.
"Pada penderita DBD,
kadang juga disertai perdarahan di hidung atau mimisan, hingga ludah dan
kotoran saat buang air besar yang disertai darah," papar Prof Aznan di
Jakarta, Selasa (28/1/2014). Penyakit DBD ini ditularkan oleh gigitan nyamuk
Aedes aegypti yang mengandung virus dengue.
Sedangkan pada tifus,
penyakit ini menurutnya memiliki pola panas yang berbeda.
"Untuk penderita tifus,
biasanya panas timbul pada sore dan malam hari. Pagi menjelang siang sudah
mulai turun, lalu sore harinya kembali panas," terang dia.
Pada penderita tifus, lanjut
dia, wajahnya juga tampak seperti kosong atau menerawang. "Tifus juga
mengenai saluran cerna, jadi harus ada gejala demam tinggi dan masalah di
saluran pencernaan," jelas dia.
http://www.beritasatu.com