Penggunaan antibiotik yang
tidak tepat dapat menyebabkan percepatan resistensi atau kekebalan bakteri. Hal
ini membuat penyakit seperti radang paru dan tuberkulosis sulit disembuhkan dan
membutuhkan biaya lebih mahal.
Penanggung jawab resistensi
antimikroba WHO Indonesia, Dr Dewi Indriani mengatakan, bila tidak cepat
beraksi dikhawatirkan akan terjadi era post antibiotik atau tidak ada lagi
antibiotik yang mampu melawan infeksi bakteri.
"Selain meningkatkan
biaya kesehatan, waktu perawatan juga lebih lama serta meningkatkan angka
kematian," katanya.
Dewi menerangkan, pencegahan
infeksi harus benar, artinya masyarakat tetap harus menjaga kebersihan dan
sanitasi karena penemuan obat antibiotik efektif hingga kini belum ada sehingga
harus menggunakan obat lama.
Untuk mencegah resistensi
antibiotik, Dewi mengatakan ada 4 tips bijak menggunakannya seperti:
- Flu, Batuk, dan diare tidak perlu antibiotik, cukup minum air yang Banyak dan istirahat.
- Mengonsumsi antibiotik hanya apabila diresepkan dokter, sesuai dengan dosis dan lama pengobatan.
- Jangan malu menanyakan kepada dokter Anda tentang semua obat yang diresepkan karena itu hak pasien.
- Tidak menggunakan antibiotik sisa resep sebelumnya bila sakit atau demam. Bila sakit lebih dari 3 hari baru berobat ke dokter.
Sumber liputan6 dan msn